Kuburen Reje Linge dan Umah Pitu Ruang
Kawasan bersejarah Gayo, Komplek Makam Kerajaan Linge yang sering disebut buntul, Kenapa disebut buntul Linge, karena disana tak jauh dari
lokasi sumur, juga terdapat Makam Kerajaan Linge yang ramai dikunjungi oleh
warga lokal dan warga dari berbagai daerah. Diyakini kuburan itu keramat dan
mempunyai sejarah tersendiri bagi masyarakat Suku Gayo.
Tempat yang menyenangkan
Kerajaan
Linge merupakan sebuah kerajaan awal dan berpengaruh di Aceh. Kerajaan Linge
terbentuk sekitar 1025 Masehi (416 Hijriah) yang dipimpin oleh Adi
Genali—Kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam di masa Sultan Iskandar Muda Johan
Pahlawan Meukuta Alam berlangsung pada 1590-1636, Bersamaan dengan itu ia
diberi gelar Cik Serule (Paman Serule) karena membangun kerajaan di Linge.
Serule merupakan sebuah perkampungan di kecamatan itu.
Dalam sebuah litelatur yang memuat perbincangan Tengku Hadji
Ilyas Leube Allahuyarham, pada 26 Oktober 1976 silam, diungkapkan bahwa Raja
Genali adalah seorang raja Islam yang konon berasal dari Turki, yang juga
dikenal dengan sebutan Tengku Kawe Tepat atau Tengku Kik Betul, dengan satu
perkiraan Kerajaan yang dipimpinnya berlangsung jaya hingga pads keturunan
ke-17.
Kerajaan ini lebih dulu mengenal Islam ketimbang kerajaan lain
di Aceh. Bahkan raja-raja yang memerintah di Aceh merupakan keturunan Raja
Linge. Seperti Meurah Silu adalah Sultan Malikussaleh, yang juga merupakan
Orang Gayo yang menyatukan sejumlah kerajaan kecil di daerah Peureulak, yang
akhirnya menjadi Sultan Pertama di Kerajaan Pasai yang berada di daerah
Samudera Geudong, Aceh Utara. Dan Meurah Johan atau Johansyah yang kemudian
menjadi Sultan Aceh Pertama yang memimpin Kesultanan Aceh di Kuta Raja.
Cara ke Kuburen Reje Linge dan Umah Pitu Ruang
Untuk sampai kesana (Linge) kita harus menempuh waktu sekitar 2,5 - 3 jam perjalanan ke arah Kabupaten Gayo Lues dari Kota Takengon. Di buntul Linge juga terdapat umah pitu ruang (rumah tujuh pintu) rumah adat Gayo yang sampai saat ini terus dilestarikan oleh Pemkab Aceh Tengah.
Apa yang bisa dilakukan selama di Kuburen Reje Linge dan Umah Pitu Ruang
Ketika berkunjung ke buntul linge kita bisa melakukan Ziarah sekaligus bias melihat Hostory napak tilas dari kerajaan linge, selain itu juga bia melihat langsung Umah pitu ruang (Rumah adat gayo)
Daya Tarik Kuburen Reje Linge dan Umah Pitu Ruang
Objek wisata ini menawarkan wisata sejarah dengan memamerkan 2 bangunan Rumah Pitu Ruang atau Rumat Tradisional masyarakat Gayo yang memiliki 7 ruangan. Di samping bangunan terdapat satu ruangan kecil yang di dalamnya berisi sumur yang airnya tidak pernah kering dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit. kemudian terdapat pula 2 kuburan milik anak bungsu dari Reje Linge dan anak seorang panglima sekaligus sahabat dari Reje Linge. Jika ingin menuju Kuburen Reje Linge atau makam Raja Linge, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 650 m dari bangunan Umah Pitu Ruang. Wisatawan akan melalui jalan menurun dan mendaki anak tangga dan akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa seperti area persawahan dengan banyak hewan kerbau dan kupu-kupu yang berterbangan seolah menyambut para wisatawan. Di sana juga terdapat jalur sungai-sungai kecil dan di kelilingi hutan dengan suara burung yang khas. Setelah sampai di lokasi, wisatawan akan menyaksikan area makam Reje Linge beserta keturunannya dan dapat mendoakan para tokoh sejarah Gayo agar mendapat tempat yang baik di sisi Allah.
Apa yang bisa anda dapatkan saat menuju Kuburen Reje Linge dan Umah Pitu Ruang
Untuk Menuju kesana kita akan menempuh perjalanan sejauh 74,5 Km, Jika kita berangkat dari pusat kota maka kita akan melewati danau lut tawar dan destinasi seputarannya setelah itu kita akan melewati hamparan hutan pinus yang indah dan menakjubkan.
Tarif yang anda keluarkan yakni:
Biaya Parkir Sejumlah Rp. 0Biaya Masuk Sejumlah Rp. 0